Misteri Sum Kuning

AcePoPo 16.37

Misteri Sum Kuning Yang Belum Terpecahkan

Pada bulan September 1970, Sumarijem seorang gadis penjual telur berusia 18 tahun di Yogyakarta melapor ke polisi. 

Misteri Sum Kuning - taukagaklo
Kasus Sum Kuning yang Melibatkan Beberapa Anak Pejabat

taukagaklo.blogspot.com - Tanggal 21 September 1970, Sumarijem yang sedang menunggu bus di pinggir jalan, tiba-tiba diseret masuk ke dalam mobil oleh beberapa orang pemuda berambut gondrong. Di dalam mobil, Sum diberi obat bius hingga tak sadarkan diri. Dia dibawa ke sebuah rumah di Klaten dan diperkosa bergiliran oleh para penculiknya. Setelah puas menjalankan aksi biadab mereka, Sum ditinggal begitu saja di pinggir jalan. Hasil visum membuktikan Sum benar-benar diperkosa.


Tapi polisi malah menyiksa Sum dalam tahanan. Gadis malang berusia 17 tahun itu kemudian malah dijadikan tersangka pencemaran nama baik. Sum bahkan disuruh membuka pakaiannya untuk mencari tanda palu arit, dia dituduh PKI. Demikian ditulis dalam buku 'Hoegeng-Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa-' yang diterbitkan Bentang.


Kenapa polisi bertindak seperti itu? Rupanya karena para pemerkosa Sum adalah anak-anak penggede. Anak pejabat pada masa itu. Ada yang anak pahlawan revolusi, pangeran keraton dan pejabat lain.

Hakim Ketua Lamijah Moeljarto

Misteri Sum Kuning - taukagaklo
Putusan pengadilan oleh Hakim Ketua Lamijah Moeljarto
Komandan Daerah Inspeksi Kepolisian 096 Yogyakarta Kombes Indajoto menyeret Sum ke pengadilan. Sum dituding membuat keterangan palsu.


Kasus Sum disidangkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Sidang perdana yang ganjil ini tertutup untuk wartawan. Belakangan polisi menghadirkan penjual bakso bernama Trimo. Trimo disebut sebagai pemerkosa Sum. Dalam persidangan Trimo menolak mentah-mentah. 


Jaksa menuntut Sum penjara tiga bulan dan satu tahun percobaan. Bayangkan, sudah diperkosa, dilecehkan polisi, Sum juga kini jadi pesakitan di kursi terdakwa. Tapi majelis hakim menolak tuntutan itu. Dalam putusan, Hakim Ketua Lamijah Moeljarto menyatakan Sum tak terbukti memberikan keterangan palsu. Karena itu Sum harus dibebaskan.


Dalam putusan hakim dibeberkan pula nestapa Sum selama ditahan polisi. Dianiaya, tak diberi obat saat sakit dan dipaksa mengakui berhubungan badan dengan Trimo, sang penjual bakso. Hakim juga membeberkan Trimo dianiaya saat diperiksa polisi. Mulai dari tidak diberi makan, diancam dipenjara, bahkan akan disetrum. Begitu juga dengan Trimo yang disiksa dengan dipilin jari-jari tangannya.

Kapolri Jenderal Hoegeng

Misteri Sum Kuning - taukagaklo
Kapolri Jenderal Hoegeng
Mendengar vonis berani hakim itu, Kapolri Jenderal Hoegeng memanggil pejabat polisi Yogyakarta. Hoegeng terus memantau perkembangan kasus ini. Sehari setelah vonis bebas Sum, Hoegeng memanggil Komandan Polisi Yogyakarta AKBP Indrajoto dan Kapolda Jawa Tengah Kombes Suswono. Dandin 096 Yogyakarta Indrajoto diperiksa dan dicopot dari jabatannya. Hoegeng mengancam akan menyeret anak-anak pejabat yang memperkosa Sum. Hoegeng lalu memerintahkan Komandan Jenderal Komando Reserse Katik Suroso mencari siapa saja yang memiliki fakta soal pemerkosaan Sum Kuning.


"Perlu diketahui bahwa kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak," tegas Hoegeng.


Hoegeng membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Namanya 'Tim Pemeriksa Sum Kuning', dibentuk Januari 1971. Kasus Sum Kuning terus membesar seperti bola salju. Sejumlah pejabat polisi dan Yogyakarta yang anaknya disebut terlibat, membantah lewat media massa.

Presiden Soeharto dan Pangkopkamtib

Misteri Sum Kuning - taukagaklo
Presiden Soeharto dan Pangkopkamtib sampai harus turun tangan
Kasus Sum kembali bergulir. Bahkan Presiden Soeharto dan Pangkopkamtib sampai harus turun tangan. Dalam pertemuan di istana, Soeharto memerintahkan kasus ini ditangani oleh Team pemeriksa Pusat Kopkamtib. Hal ini dinilai luar biasa. Kopkamtib adalah lembaga negara yang menangani masalah politik luar biasa seperti masalah keamanan yang dianggap membahayakan negara. Kenapa kasus perkosaan ini sampai ditangani Kopkamtib? 

Beberapa bulan Tanggal 2 Oktober 1971, Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri. Beberapa pihak menilai Hoegeng sengaja dipensiunkan untuk menutup kasus ini. Diduga akibat pernyataan Hoegeng yang berani itu. Kapolri Hoegeng sadar. Ada kekuatan besar untuk membuat kasus ini menjadi bias.

Dalam kasus persidangan perkosaan Sum, polisi kemudian mengumumkan pemerkosa Sum berjumlah 10 orang. Semuanya anak orang biasa, bukan anak penggede alias pejabat negara. Para terdakwa pemerkosa Sum membantah keras melakukan pemerkosaan ini. Mereka bersumpah rela mati jika benar memerkosa.

Sum sendiri kemudian bekerja di Rumah Sakit Tentara di Semarang. Dia kemudian menikah dengan seorang pria yang sudah dikenalnya saat masih dirawat.

Sutradara Frank Rorompandey mengangkat cerita ini dengan judul 'Perawan Desa'. Film yang dibintangi Yatti Surrachman ini sukses menyabet empat piala Citra tahun 1980.

Tapi siapa pemerkosa Sum masih jadi tanda tanya. Sampai kini...!!!

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »