Cleopatra Meminum Larutan Mutiara Senilai Hampir 30 Juta USD

AcePoPo 20.05

Cleopatra Meminum Larutan Mutiara Senilai Hampir 30 Juta USD

Apakah Cleopatra Minum Mutiara yang Terlarut Dalam Cuka Anggur?

Cleopatra Meminum Larutan Mutiara Senilai Hampir 30 Juta USD - taukagaklo
Jamuan Makan Mewah Ratu Cleopatra

taukagaklo.blogspot.com - Legenda kuno menceritakan tentang minuman mewah nan mahal yang diminum Cleopatra. Tapi sarjana modern tidak setuju tentang apakah dia pernah benar-benar minum ramuan tersebut.

Cerita berlanjut pada taruhan antara Cleopatra dan Mark Antony dimana jika Antony bisa mengalahkan kemewahan dari sang ratu, yang dalam satu jamuan makan bisa menghabiskan sampai 10.000.000 sestertium (ini diterjemahkan menjadi sekitar £ 1.764 emas - sehingga, dalam mata uang modern, hampir $ 30 juta). Antony tidak bisa membayangkan bagaimana satu kali makan saja biayanya bisa begitu banyak, sehingga ia menerima tantangan itu.

Keesokan harinya Cleopatra mengundang Antony dalam jamuan makan mewah. Dia tertawa dan mengatakan bahwa meskipun itu memang boros, biayanya masih jauh dari apa yang selama ini tersebar. Cleopatra menjawab bahwa ini barulah permulaan dan kemudian memerintahkan pelayannya untuk membawa menu berikutnya.

Maka dibawalah satu gelas cuka anggur dan diletakan di depan Cleopatra. Pada telinganya ia mengenakan dua mutiara besar - konon ini adalah dua mutiara terbesar di dunia saat itu. Sang Ratu melepaskan salah satu anting mutiara tersebut dan melarutkannya kedalam cuka anggur lalu meminumnya. Dia hendak menjatuhkan mutiara kedua di segelas cuka lalu sekutu kedua pemimpin besar itu, Antony Lucius Plancus, yang menjadi wasit taruhan, menyerukan agar Cleopatra berhenti dan menyatakan dia pemenang.

Apakah itu benar-benar terjadi?

Mutiara yang dilarutkan dalam cuka anggur adalah salah satu cerita paling terkenal tentang Cleopatra, selain kisah bunuh dirinya oleh gigitan ular.

Cerita pertama muncul di Natural History of Pliny the Elder, lebih dari 100 tahun setelah kematian Cleopatra, yang meninggal pada 31 SM. Dalam abad-abad berikutnya, cerita tersebut digambarkan oleh banyak penulis lainnya, dan juga diabadikan dalam berbagai lukisan. Itu adalah subjek sangat populer bagi pelukis selama periode awal-modern dengan menggunakan latar jamuan makan yang mewah. Dan selama abad ke-20, itu sering digambarkan dalam kartun surat kabar, dan bahkan ditampilkan dalam beberapa kampanye iklan. Tapi semua hasil karya tersebut menggunakan dasar cerita Pliny sebagai sumber utama.

Apakah kisah tersebut benar terjadi? Sampai kini kisah mutiara yang dilarutkan dalam cuka anggur telah menjadi subyek perdebatan oleh para ahli sejarah.

Jadi mari kita mulai di mana perdebatan biasanya dimulai - dengan pertanyaan apakah mutiara akan larut dalam cuka?

Apakah Mutiara Bisa Larut Cuka Anggur Atau Vinegar?

Cleopatra Meminum Larutan Mutiara Senilai Hampir 30 Juta USD - taukagaklo
Kekayaan Kerajaan Mesir - Ratu Cleopatra
Menurut banyak sarjana klasik, cuka sudah pasti tidak bisa melarutkan mutiara.

Herbert Wethered, dalam bukunya yang berjudul "The Mind of the Ancient World" (1937), mengatakan bahwa, "Suatu kenyataan yang menyedihkan bahwa mutiara tidak akan pernah larut dalam cuka" Demikian juga, Harris Rackham yang menerjemahan buku Pliny tahun 1940 menulis bahwa "tidak ada cuka yang mampu melakukan itu". Baru-baru ini, John Healy menulis di bukunya "Pliny the Elder on Science and Technology" (2000) mengatakan, "Tidak ada bentuk asam asetat yang dapat melarutkan mutiara."

Sayangnya, hal ini menunjukkan bahwa banyak sarjana klasik yang tidak terlalu menguasai ilmu kimia, karena mereka SALAH. Mutiara bisa dilarutkam kedalam cuka.

Tidak hanya mereka salah, tapi mereka kurang menggali informasi yang sebenarnya sudah ada. Jika memang mereka menulis bedasarkan fakta dan bukan hanya opini subjectif pribadi mereka tentunya. Pada awal 1881, ilmuwan Jerman Ludwig Friedlander melakukan percobaan menunjukkan bahwa cuka akan melarutkan mutiara. Percobaan serupa telah dilakukan pada tahun 1957 oleh Berthold Ullmann dari University of North Carolina di Chapel Hill (1957) dan pada tahun 2010 oleh Prudence Jones dari Montclair State University. Saat ini bahkan Anda juga dapat menemukan video di YouTube dari orang yang melakukan percobaan melarutkan mutiara ke dalam cuka.

Semua percobaan ini menunjukkan bahwa jika Anda memasukan mutiara dalam segelas cuka, itu akan larut - tapi dalam tempo yang sangat lambat. Anda harus menunggu beberapa hari agar mutiara terlarut sempurna. Jadi Cleopatra tidak bisa serta merta memasukan mutiara ke dalam segelas cuka, diaduk, dan secara ajaib mutiara tersebut larut dan bercampur dengan cuka anggur. Dengan kata lain, adegan mutiara tidak bisa terjadi persis seperti yang digambarkan oleh Pliny.

Namun, ada pilihan lain. Jika Anda memanaskan cuka, mutiara akan larut lebih cepat. Dalam beberapa jam tentunya dan bukan dalam hitungan hari. Tapi sekali lagi, Pliny tidak mengatakan apa-apa tentang cuka yang mendidih. Saat itu Cleopatra langsung meminum cuka anggur tersebut tanpa menunggu waktu lama, dan apakah cuka yang mendidih bisa langsung diminum?

Tapi ada kemungkinan ketiga. Jika Anda pertama kali menggiling mutiara (yang mudah dilakukan dengan ulekan), dan kemudian bubuk mutiara tersebut dilarutkan ke dalam cuka maka mutiara tersebut akan larut dalam beberapa menit, bahkan dalam cuka dingin. Disini Ullmann cenderung mempercayai ini adalah apa yang terjadi.

Ullmann berteori bahwa Antony dan Cleopatra benar-benar menggunakan mutiara sebagai semacam basa, untuk mencegah gangguan pencernaan asam setelah makan berat. Mutiara (yang murah) yang pasti digunakan dengan cara ini selama abad pertengahan sampai periode modern awal. Baik Francis Bacon dan Shakespeare mengacu pada praktek ini. Mutiara biasanya akan larut dalam cuka dan kemudian dicampur dengan anggur. Jadi itu sangat mungkin orang di kekaisaran Roma menggunakan cara ini juga.

Andrew Turner, dari University of Melbourne, memberi catatan lebih lanjut bahwa mutiara memiliki makna simbolik yang sangat ampuh ketika kisah ini beredar, karena mutiara dikaitkan dengan dekadensi timur yang merusak kebajikan Roman:

Konsolidasi kekuasaan Romawi di Timur pada periode kekaisaran awal telah menyebabkan impor besar-besaran barang mewah; mutiara khususnya menjadi tersedia di Roma dalam jumlah besar setelah jatuhnya Alexandria, dan Pliny secara khusus mengutip hal ini sebagai kontribusi untuk korupsi moral di Roma.

Dilihat dari perspektif ini, kisah tersebut berasal dari keprihatinan masyarakat tentang perubahan karakter masyarakat Romawi yang disebabkan oleh kekayaan yang sangat besar yang diciptakan oleh ekspansi kekaisaran. Dan dari waktu ke waktu cerita itu melekat pada dari jaman ke jaman dan membuatnya lebih dramatis. Tapi seperti kebanyakan urban legend cerita ini mungkin tidak benar.

Kesimpulan

Kisah Cleopatra minum mutiara mungkin tidak benar, tetapi di sisi lain, itu tidak berarti bahwa kisah ini 100% salah.

Ada kemungkinan bahwa Cleopatra telah mendengar tentang ide minum mutiara dan bahwa ini mengilhami dia untuk benar-benar melakukannya. Folklorists menyebutnya "Ostension" ketika (dalam kata-kata Jan Harold Brunvand) "orang benar-benar memberlakukan isi legenda bukan hanya sekedar menceritakan mereka sebagai suatu kisah."

Ditambah lagi kenyataan bahwa pada akhirnya Cleopatra dan Mark Anthony menjadi satu koalisi, selain dalam kisah cinta mereka tentunya. Kondisi Mesir yang saat itu terkenal sebagai suatu kerajaan yang kaya raya tentunya menjadi rebutan dari banyak negara dan membutuhkan koalisi. Sepeninggal Caesar, kerajaan Roma terbagi menjadi 2 kubu, sang Jendral Anthony dan keponakan dari Caesar, Octavianus.

Jadi ada kemungkinan bahwa kisah Cleopatra minum mutiara bisa jadi dihembuskan oleh kalangan kerajaan untuk menanamkan pemikiran bahwa kerajaan Mesir saat itu memiliki kekayaan yang tidak bisa dibayangkan dan pemilihan mutiara yang saat itu sedang booming di Roma juga menjadi satu tanda tanya. Koalisi mutualisme yang tercipta antara kekuatan pasukan Roma dibawah Jendral Anthony dan sumber daya yang tak terbatas kerajaan Mesir bisa membuat gentar siapa saja yang mau mencoba menyerang koalisi ini.

Walaupun fakta pada akhirnya koalisi ini bisa dihancurkan oleh Octavianus mengacu pada kenyataan bahwa Octavianus adalah keponakan dari Caesar yang tentunya mengetahui kondisi Mesir dimana sang paman Julius Cesar pernah memanfaatkan kekayaan dari Kerajaan Mesir saat ia harus menghadapi bekas sekutunya di Roma yakni Pompei.


Pada akhirnya, Saya memasukan kisah ini kedalam kategori HOAX berdasarkan pemikiran yang belum tentu merupakan suatu kebenaran. tidak ada cara yang tepat  untuk membuktikan kisah ini. Mungkin saja Cleopatra benar meminum mutiara, mungkin juga tidak. Kita tidak akan pernah tahu.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »